4.03.2013

Manfaat ekstrak apel untuk kanker

Apel adalah buah yang kaya vitamin dan serat, yang dapat membantu menurunkan berat badan. Manfaat baik apel ternyata juga dapat membantu melawan kanker usus besar (kolon), bahkan terbukti ampuh jika dibandingkan dengan obat kemoterapi.

Kandungan oligosakarida dalam apel diketahui dapat menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker usus besar pada manusia sampai 46 persen. Oligosakarida ini juga lebih alami, karena terkandung dalam buah-buahan dan tidak memiliki efek samping.

Kanker usus besar adalah penyebab utama kedua kematian yang terkait dengan kanker bagi wanita di seluruh dunia, dan penyebab utama ketiga bagi pria. Wanita memiliki risiko yang lebih besar terhadap kanker usus besar dibanding pria.

Penggunaan obat kemoterapi dalam kanker usus besar, dapat memiliki efek samping yang serius seperti kejang koroner, neurotoksisitas, anemia, dan imunosupresi. Kini, peneliti berfokus pada kandungan oligosakarida dalam apel yang secara alami dapat mengobati dan mencegah kanker usus besar.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa ektrak oligosakarida tersebut telah menunjukkan aktivitas terhadap kanker payudara, kanker ovarium, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker usus besar. Kelebihan lainnya, oligosakarida ini sangat mudah didiaptkan karena diperoleh dari produk limbah sisa dari industri pengolahan jus apel.

Sebuah penelitian di Cina bermaksud untuk mengetahui efek ogligosakarida terhadap HT29 sel kanker usus besar di laboratorium pada berbagai konsentrasi. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 0,9 mikrogram per mL oligosakarida saja, dapat membunuh 17,6 persen dari sel-sel kanker usus besar setelah 36 jam.

Padahal obat kemoterapi yang biasanya diterapkan pada pasien akan membunuh 10,9 persen sel kanker usus besar pada waktu yang sama tetapi dalam dosis yang lebih tinggi. Mengetahui hasil tersebut, peneliti bermaksud untuk membuat obat baru dengan memanfaatkan ogligosakarida.

Selain itu, manfaat lain dari ogligosakarida juga dapat mempromosikan flora usus yang sehat, mengontrol gula darah, dan memodulasi sistem kekebalan tubuh. Oligosakarida terkandung secara alami dalam banyak tanaman, seperti buah-buahan, sayuran, ganggang serta madu dan susu.

Ogligosakarida juga dapat dibentuk dengan memecah karbohidrat buah dengan enzim pectolytic, seperti yang dilakukan oleh para peneliti dalam studi ini. Sampai batas tertentu, reaksi ini juga dapat terjadi ketika Anda makan buah mentah, karena apel alami mengandung sekitar 1,5 persen pektin serta enzim pektinase



Terlalu Banyak Duduk Lebih Mematikan dari Merokok

Meningkatnya angka kematian di seluruh dunia, kini tidak lagi disebabkan oleh faktor penyakit menular. Penyakit tidak menular akibat kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok atau kurangnya aktivitas fisik, menjadi pembunuh nomor satu di dunia.

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa gaya hidup yang tidak sehat merupakan faktor utama penyebab berbagai penyakit yang mematikan seperti kanker, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke dan penyakit jantung.

Nikotin dalam rokok telah menyebabkan masalah pernapasan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit tersebut di atas. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal the Lancet, kurangnya aktivitas fisik atau terlalau banyak duduk lebih berbahaya dari dampak buruk merokok.

Terlalu banyak duduk dinilai lebih mematikan daripada merokok hingga 10 persen. Padahal kebiasaan merokok saja telah banyak menyebabkan komplikasi penyakit, coba bayangkan seperti apa dampak yang lebih buruk dari itu akibat kurangnya aktivitas fisik.

Para peneliti dari Harvard Medical School menganalisis data kematian global pada tahun 2008. Sebagian besar kasus kematian disebabkan oleh kondisi kesehatan yang terkait dengan aktivitas fisik yang rendah, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu.

Peneliti menemukan bahwa 6 sampai 10 persen dari penyakit ini terkait dengan ketidakaktifan seseorang selama setidaknya 150 menit seminggu. Bahkan, para peneliti mengatakan kurangnya aktivitas fisik tersebutlah yang menyebabkan 5,3 juta kasus kematian, dibandingkan dengan 5 juta kematian akibat merokok.

"Dengan mengurangi risiko tersebut sebesar 10 persen saja dapat menghemat 533.000 nyawa lebih di seluruh dunia setiap tahun," kata para peneliti, seperti dilansir fitsugar, Rabu (9/1/2013).

Sejumlah studi lain juga telah menemukan bahwa kebanyakan orang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk duduk bekerja di depan komputer tanpa diimbangi dengan olahraga. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga 5 hari dalam seminggu selama paling sedikit 30 menit setiap kali latihan.

Pilihlah jenis olahraga sedang seperti berjalan dan sering-seringlah bangkit dari tempat duduk Anda sekedar untuk mengambil minum atau meregangkan otot tubuh. Cara tersebut dapat memerangi kematian yang disebabkan karena terlalu banyak duduk.