10.30.2012

Cara Mengatasi Asam Urat

cara mengatasi asam urat
Ginjal adalah organ yang mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dan akan membawa sisa asam urat ke pembuangan air seni. Namun jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Otomatis, ginjal juga akan mengalami gangguan. Kandungan asam urat yang tinggi menyebakan nyeri dan sakit dipersedian yang amat sangat, jika sudah sangat parah, penderita bisa tidak bisa jalan.

Kadar asam urat sangat berhubungan erat dengan makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, pengaturan pola makan sangat diperlukan.

Hindari konsumsi bahan pangan yang mengandung kadar purin tinggi, seperti:

-minuman fermentasi dan mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, dan tuak.
-udang, remis, tiram, kepiting, kerang
-berbagai jenis makanan kaleng seperti sarden,kornet sapi
-Berbagai jeroan seperti hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus,
-buah-buahan tertentu seperti durian, alpokat dan es kelapa.

Beberapa prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat:

1. Membatasi asupan purin atau rendah purin
Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun, penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.

2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan
Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi badan dan berat badan.

3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat
Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100 gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi total. Sedangkan karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

4. Mengurangi konsumsi lemak
Lemak bisa menghambat eksresi asam urat melalui urine. Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya hanya 10-15% dari kebutuhan energi total.

5. Mengonsumsi banyak cairan
Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari buah-buahan yang mengandung banyak air seperti apel, pir, jeruk, semangkan, melon, blewah, dan belimbing.

6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya.

7. Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral
Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.

8. Perbanyaklah mengonsumsi buah dan sayuran untuk menjaga ketahanan tubuh terhadap infeksi yang lebih parah. Buah dan sayuran untuk mengobati gangguan asam urat, antara lain buah naga, nanas, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai, dan tomat.




Jus Nanas

    •    1/2 buah nanas, potong-potong

    •    2 iris melon, korek bulat dengan sendok cocktail

    •    1 gelas es serut

Cara Membuat:

    •    Blender halus nanas, tambahkan melon.

    •    Segera sajikan didalam gelas berisi es serut (untuk 2 gelas).

Jus Sirsak

300 gr sirsak, buang bijinya
250 gr melon
1 sdm air jeruk nipis (bila suka)
es batu secukupnya
Cara Membuat:

Blender sirsak bersama melon hingga halus, tambahkan air jeruk nipis.
Tuangkan ke dalam gelas dan beri es batu secukupnya. Segera sajikan. (untuk 3 gelas)
Perhatikan, sari buah bukanlah "penertralisir" setelah anda makan jeroan, selalu usahakan hindari makanan pantangan untuk asam urat bila Anda sudah mulai merasakan gejalanya. sumber



10.25.2012

Ternyata Keju Bikin Pria Kurang Subur

Tahukah anda, ternyata keju juga bisa bikin pria kurang subur. Waktu pertama dapat informasi ini saya juga kurang percaya, tapi semua itu ada penjelasanya di bawah ini.

Selama ini keju dielu-elukan sebagai salah satu sumber kalsium alternatif atau hampir sama pentingnya dengan susu. Tapi sebuah studi baru dari AS menemukan bahwa pria muda yang suka makan keju hingga mampu menghabiskan lebih dari 3 irisan keju dalam sehari bisa-bisa susah punya anak.

Satu porsinya bisa berarti satu ons keju (28 gram), satu sendok teh krim, satu sekop es krim atau segelas susu penuh lemak.

Dalam hal ini peneliti percaya jika hormon wanita (betina) yang muncul secara alami di dalam susu bisa saja mengganggu kemampuan pria untuk bereproduksi.

Sebelumnya hal ini jarang diperhatikan karena para pakar lebih memfokuskan perhatiannya pada pola makan wanita dan pengaruhnya terhadap peluang si wanita untuk memiliki anak. Namun nyatanya gaya hidup pria, termasuk apapun yang mereka makan juga tak kalah pentingnya dengan hal itu.

Untuk memperoleh kesimpulan tersebut, tim peneliti dari Harvard School of Public Health, Boston membandingkan pola makan 189 pria berusia 19-25 tahun yang tak mengalami kelebihan berat badan, sehat dan rutin melakukan olahraga sedikitnya 1,5 jam setiap minggunya.

Seluruh partisipan diminta mengisi sebuah kuesioner dan memberitahukan seberapa sering mereka mengonsumsi makanan berbahan susu, buah-buahan, daging dan beberapa jenis makanan lain selama seminggu.

Lalu peneliti mengamati kondisi sperma partisipan, termasuk seberapa cepat sperma-sperma itu berenang dan bagaimana bentuknya.

Dari situ peneliti memastikan bahwa sperma pria yang makan lebih dari tiga porsi makanan berbahan susu dan sarat lemak dalam sehari kualitasnya 25 persen lebih rendah daripada sperma partisipan yang makan makanana yang sama namun porsinya kurang dari tiga.

"Hormon wanita yaitu estrogen yang ada di dalam susu dan berasal dari sapi bisa jadi mempengaruhi kesuburan pria. Tapi tak menutup kemungkinan jika kesuburan pria dapat terganggu oleh pestisida yang ditemukan dalam produk-produk susu tersebut," terang ketua tim peneliti Myriam Afeiche sumber



10.19.2012

Pentingnya Gerak untuk Anak-anak

Portal berita Kesehatan - Informasi tentang dunia kesehatan yang mungkin bermanfaat untukpembaca sekalian. Kali ini portal berita kesehatan akan memberikan informasi tentang pentingnya gerak bagi anak-anak di usia 6 tahun ke atas meskipun hanya 3 jam sehari

Rekomendasi tersebut disampaikan oleh para ahli dari tiga negara. Pada tahun 2010, Departemen Kesehatan Australia menyarankan untuk balita dan anak usia prasekolah untuk aktif bergerak sedikitnya 3 jam setiap hari yang dibagi dalam berbagai aktivitas sepanjang hari. Institute of Medicine, Amerika Serikat, di tahun 2011 juga merekomendasikan pentingnya aktivitas fisik yang ringan, moderat, dan keras, selama 15 menit dalam periode satu jam atau sama dengan 3 jam setiap hari. 

Rekomendasi itu ditujukan untuk anak yang terjaga 12 jam setiap hari. Tak jauh berbeda, lembaga kesehatan di Inggris juga memberi rekomendasi serupa. "Ketiga panduan tersebut memiliki rekomendasi yang serupa bahwa anak-anak usia prasekolah harus aktif bergerak dengan total waktu 3 jam setiap hari," tulis Russell Pate dan Jennifer O'Neil, keduanya dari Universitas South Carolina, Columbia, AS. 

Angka obesitas pada anak usia 2-5 tahun meningkat secara dramatis sejak tahun 1970-an. Di Amerika saja, 26,7 persen anak usia tersebut tergolong obesitas. Memang belum ada penelitian yang bisa membuktikan secara pasti berapa banyak aktivitas fisik yang diperlukan anak untuk mencegah obesitas. Namun, waktu 3 jam setiap hari dianggap cukup untuk kebugaran dan kesehatan. Pada tahun 2008, pemerintah AS secara resmi menyarankan aktivitas fisik dengan total waktu 60 menit setiap hari bagi anak usia 6-17 tahun dan 30 menit setiap hari untuk orang dewasa. Dampak obesitas pada kesehatan anak sudah lama diketahui, mulai dari peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di usia dewasa, gangguan hormon, hingga penurunan kemampuan belajar.sumber