7.10.2012

Orang Indonesia Maki Blak-Blakan Ngomong S*ks

Seks tak lagi menjadi hal yang tabu di masyarakat. Wacana mengenai seks ini semakin meningkat secara global, terutama setelah kesadaran mengenai penyebaran penyakit menular seksual dan HIV semakin tinggi. Kesadaran ini perlu diimbangi dengan pendidikan seks yang seimbang agar masyarakat mendapat pemahaman yang benar mengenai seks.

Makin meningkatnya pemahaman mengenai seks itu terlihat dari hasil survei bertajuk Sexual Wellbeing Global Survey. Survei yang dilakukan oleh Durex, produsen kondom internasional ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai kesejahteraan seksual masyarakat. Sebanyak 29.003 orang dewasa berusia lebih dari 18 tahun di 36 negara ambil bagian dalam survei ini. Sebanyak 1.015 orang di antaranya berasal dari Indonesia.

Dalam rentang waktu 6 September sampai 3 Oktober 2011, responden diberi pertanyaan mengenai aspek penting dalam kehidupannya seperti kesehatan, kesejahteraan secara umum, kepercayaan, seks dan hubungan, perilaku terhadap seks dan kecenderungan sosial.

Hasil survei menunjukkan bahwa 78% responden secara global mengatakan masyarakat semakin terbuka dalam membicarakan seks. Pandangan ini lebih banyak ditemukan di Amerika Selatan (85%), Amerika Utara (84%), Afrika (84%) dan Australia (83%), dibandingkan dengan di Eropa (78%) dan Asia (74%).

Di Indonesia sendiri, masyarakat juga semakin terbuka. Survei mengungkapkan bahwa 76% orang Indonesia setuju bahwa masyarakat saat ini lebih terbuka membicarakan seks. Jumlah ini sama dengan Malaysia dan Thailand (76%) dan sedikit lebih tinggi dari Singapura (66%).

"Membicarakan seks berdasarkan informasi yang benar memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang seks beserta risikonya, serta menyukseskan upaya pencapaian program keluarga berencana dan sejahtera," ungkap Ratanjit Da, General Manager Reckitt Benckiser Indonesia, perusahaan yang memasok produk rumah tangga di Indonesia, termasuk kondom merk Durex dalam rilis yang diterima detikHealth, Kamis (28/6/2012).

Makin terbukanya wacana mengenai seks ini tak lepas dari pemahaman mengenai penyakit menular seksual. Ketika ditanya mengenai hal ini, sebanyak 82% responden mengaku percaya diri mampu melindungi diri dari infeksi penyakit menular seksual. Amerika Utara berada pada urutan teratas dengan 90% orang yang percaya diri, diikuti Amerika Selatan dan Australia (87%), Eropa (85%), Afrika (81%) dan Asia (73%).

Sementara di Asia Tenggara, sebanyak 82% orang Indonesia mengaku tahu cara melindungi diri sendiri, setingkat dengan Thailand (82%), diikuti oleh Malaysia (79%) dan Singapura (68%). Seiring meningkatnya pemamahan ini, masyarakat juga makin setuju akan pentingnya pendidikan seks yang benar.

Sebanyak 4 dari 5 orang di seluruh dunia setuju bahwa pendidikan seksual membuat orang lebih bertanggung jawab terhadap pasangannya. Fakta ini terlihat di seluruh dunia, dengan hasil tertinggi di Afrika 85%, diikuti Amerika Selatan (83%), Amerika Utara (82%), Eropa dan Australia (79%) dan Asia (77%).

Yunani (90%), Indonesia (89%) dan Rumania (89%) adalah negara-negara di mana masyarakatnya banyak yang setuju bahwa pendidikan seksual memungkinkan orang lebih bertanggungjawab dengan perilaku seksnya. Hong Kong (64%) dan SIngapura (65%) adalah negara dengan skor terendah dalam memandang manfaat pendidikan seks.
sumber





0 komentar: